Adat Kanayatn
Adat adalah satu istilah yang
selalu erat kaitannya dengan setiap tradisi lisan.Dalam jenis
tradisilisan diatas, diterapkan adat. Bahwa adat meliputi seluruh aspek
perikehidupan manusia adat dengan lingkungannya (tempat tinggal,
pekerjaan, milik, hubungan sesama, makanan, pakaian, dan alam sekitar)
Interaksi ini berlamngsung dengan seimbang di lingkungannya dan secara turun temurun hingga sekarang.
Adat
Kanayatn tersebut mesti dilihat menurut maksud dan tujuannnya,
disamping latar belakang kehidupan masyarakatnya yang menghasilkan
aturan adat dan tata cara pelaksanaan adat, serta sanksi adat. Sehingga
ada adat yang memberi petunjuk tentang yang baik dan boleh dilakukan;
ada isyarat tentang bahaya, larangan, tidak baik/boleh dilakukan.
Adat
dilakukan terikat kepada bermacam aturan dan persyaratan, seperti
dalam masa waktu,iman kepercayaan/keyakinan, peralatan dan perlengkapan
dalam bentuk hari/bulan tertentu, doa, makanan, pakian, sebagai
prasyarat mutlak disediakan/diadakan untuk berlangsungnya upacara atau
kegiatan adat.
Untuk Dayak Kanayatn, "nyagahatn" (doa) mutlak
untuk setiap upacara adat disertai perangkat pelengkapnya, seperti
beras, sirih, rokok, jarum, telur ayam atau babi.
Dari upacara data tercakup aspek kehidupan dan hubungannya dengan alam lingkungan tadi dalam hal :
1 Adat Patahunan
Tata
cara membuka, memulai, mengerjakan,mengambil, mengucapkan syukur atas
pekerjaan bertani, teruatama di Ladang. Sehingga ada adat pada
pengehetahuan dan teknologi bertani, yang disebut :
"patahunan", yakni upacara adat yang mengikuti lingkaran masa setahun ( Mei - April) bekerja di Ladang.
Jadi ada upacara ka' Panyugu ( upacara permohonan ditempat sembahyang sebelum pekerjaan dimulai,
balala' ( berpantang dan berpuasa),
Baburukng (Upacara pada senja/malam hari dilokasi calon lahan ladang untuk mendengarkan rasi baik/buruk: suara burung),
ngawah (upacara melihat pertanian),
nunua' ( upacara memohon membakar ladang supaya hangus dan tidak merembet ke hutan atau lahan lain yang bukan ladang)
balabuh/ngalabuhatn pabanihan ( upacara mohon berkat benih),
mare'atn rawatatn payuh (Upacara memberi makan roh jahat yang dapat menggangu benih dan padi yang akan tumbuh),
ka' lubakng tuga ( upacara berkat bagi lubang benih, lubang tugal),
ngiliratn panyakit padi ( upacara mengusir hama dan penyakit padi),
ngaladakng buntikng padi ( upacara berkat batang padi yang sedang bunting/mulai berbunga),
nuruti ( upacara sewaktu menuai padi ala kadarnya pertama kali untuk memohon dan permisi pada Sang Yang Kuasa) dan baroah, naik dango (upacara menaikkan padi kerumah dan ucapan syukur datangan padi sebagai hasil pekerjaan selama setahun )
u2. Adat Paridp
Tatacara kehidupan, yakni usaha untuk kehidupan yang lebih baik, rukun dan bahagia. Sehingga terdapat adat balaki-babini, adat sapat dinikng, adat bagago'atn, ngaladankng buntikng, adat batalah, adat babalak.
3. Adat Karusakatn/Kaseraatn/Kamatiatn
Tata
cara kehidupan hubungan dengan kematian (kepercayaan adat untuk
mencoba menjaga hubungan baik antara yang sudah meninggal dan yang
masih hidup). Terdapat adat buat tangah, murutatn batakng, pangalulut, pangurukng sumangat, bacece', pamidara baripakng
Disamping rasi, kepercayaan lisan yang dianut masyarakat Kanayatn adalah sungkak, sumpanan, dan badi. Ini adalah bentuk kepercayaan lisan yang merupakan tanda/akibat bersalah karena melanggar aturan suatu kebiasaan.
Kalau seseorang mau pergi ke hutan, misalnya dan tidak minum kopi, makan atau merokok terlebih dahulu, padahal dalam hatinya ada keinginan untuk makan/minum tersebut. Orang bersangkutan dipercaya akan kena bencana (sakit/luka karena jatuh, diserang binatang berbisa, dsb) Ini yang dianamkan sumpanan.
Bentuk lain yang berhubungan dengan adat ini adalah jukat. Jukat merupakan suatu kesalahan besar dalm bersikap dan bertindak yang melawan adat yang sudah digariskan dan seharusnya dilakukan. Kesalahan ini sudah tentu dalam bentuk kerugian; sakit, cacat, dsb. Jukat ini dipercayai harus disembuhakan dengan upacara adat tertentu, seperti baliatn, misalnya.
0 komentar:
Posting Komentar